أَلسَّلَمُ عَلَيْكُمْ

"SELAMAT DATANG DI GELORA UMAT NEWS"

Tetap Tegar di Belantara Ujian Oleh Ust Abu Hazmi

Oleh : Ust Abu Hazmi

Allah Ta’ala berfirman:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكاذِبِينَ (3)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al ‘Ankabut: 2-3)

Ayat ini menunjukkan bahwa keimanan itu ditakar melalui ujian. Ada yang setelah datangnya ujian, iman semakin bagus, ada pula yang menjadi kufur. Yang jujur dan dusta akan tersingkap karena ujian. 

Saudaraku...saat ini banyak diantara ikhwah kita yang sedang di uji Alloh SWT dengan berbagai bentuk kesulitan hidup, sakit tak kunjung sembuh, sakit yang kemudian melemahkan tubuhnya hingga tak dapat maksimal dalam beramal.
 
Begitu pula ujian kekurangan makanan dan harta benda, sulitnya mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga. 

Bisa jadi ujian itu pun datang dari keluarga,anak isteri, orang tua, dan yang lainnya, belum lagi ujian yang datang dari musuh-musuh dakwah ini, baik berupa tuduhan, permusuhan, penangkapan, pengusiran, pemboikotan, sampai pembunuhan. Maka, apa yang dialami umat Islam secara umum hari ini, dan aktifis dakwah secara khusus, berupa berbagai fitnah dari musuh-musuh mereka dengan sebutan radikal, ekstrimis, sumbu pendek, teroris, intoleran dan sebagainya, 

Hal inilah yang juga terjadi pada Nabi kita dan generasi sebelum kita, itu hanyalah pengulangan sejarah yang sudah berkali-kali terjadi sejak masa nabi sampai hari ini.

Kadang ujian datang dari masyarakatnya sendiri, bahkan tidak sedikit diuji dengan kesenangan dunia; harta, kedudukan, ketenaran, sanjungan, dan syahwat. Ada yang lulus dan ada yang gagal. 

Setelah kita tahu tabiat kehidupan dunia seperti itu, apalagi tabiat jalan dakwah, maka yang kita lakukan bukannya lari dari kenyataan. Tapi, perkuat kaki dan punggung untuk tegar menghadapi semuanya. Di antaranya adalah dengan beramal jama’i bersama semua komponen umat, agar beban dakwah menjadi tanggung jawab bersama dan lebih ringan.

Mintalah kepada Allah Ta’ala kesabaran dan kekuatan pendirian (istiqamah) di jalan dakwah, baik saat bersama yang lain atau seorang diri dalam dakwah.   

Imam al Munawi menceritakan nasihat Luqman al Hakim kepada anaknya:

 يا بني الذهب والفضة يختبران بالنار والمؤمن يختبر بالبلاء

Wahai anakku, emas dan perak itu ditempa dengan api, sedangkan orang beriman ditempa dengan musibah. (Faidhul Qadir, 2/459)

Emas dan perak menjadi logam mulia dan berharga setelah diuji dengan panasnya api, maka mulianya manusia setelah dia lulus uji dengan musibah dan bencana.

Tetaplah berhusnudzon kepada Alloh SWT, tetaplah sabar bersama jamaah saling menguatkan kesabaran,  dengan beragam ujian ini Alloh mentarbiyah kita, agar kita memiliki mental pemenang dan kokohkan keyakinan bahwa pertolongan Alloh begitu dekat,

أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.

Demikianlah para pemenang, mereka tidak menyerah, tidak lemah, dan tidak diam, implementasi sabar yang aktif dan positif bukan diam dan pasif berpangku tangan. 

Wallahul Musta’an.

_*Uhibbukum fillah*.._
*Abu Hazmi.*
Editor Sayiaf
Share on Google Plus

About Sahabat Almahdi Media

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar

Tanaman Obat, Cabe rawit, Cabe Jawa , Cakar ayam, Calingcing, Ceguk.

  Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Sinonim : C. ,fastigiatum BL, C. minimum Roxb. Familia : olanaceae. Uraian : Tanaman budidaya, kadang...