Bungli
(Oroxylum indicum (L.) Vent.)
Sinonim :
Bignonia indica L. Calosanthes indica Bl.
Familia :
Bignoniaceae.
Uraian :
Pohon, tinggi lebih kurang 10 meter, batang tegak, berkayu, warna hijau kotor. Daun majemuk bentuk lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau. Bunga majemuk, kelopak bentuk tabung, mahkota bentuk terompet. Buah kotak warna cokelat. Bagian yang Digunakan Biji dan kulit kayu.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Kayu pedang (Minahasa); Kapung-kapung (Palembang); Pongporang (Sunda); Kajeng jaler, Kayu lanang, Wungli (Jawa); Dhangpedhangan (Madura); Merkulai, Merulai, Merlai, Bonglai kayu, Bolai kayu, Boli, Boloi, Bongloi Berak, Beka kampong, Bikir, Bikir hangkap, Kankatang, Biji lunang, Daun juar (Melayu). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Oroxyli indici Semen; Biji Bungli. Oroxyli indici Cortex; Kulit Kayu Bungli.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Agak manis, pahit, mendinginkan, dan membersihkan darah. KHASIAT Biji: Anti inflamasi, analgesik, dan antitusif. Kulit kayut: Anti inflamasi dan diuretik.
Pemanfaatan :
KEGUNAAN Biji: -Bronkhitis. -Nyeri tulang rusuk. -Radang kerongkongan. -Sakit perut bagian atas. Kulit kayu: -Hepatitis. -Rematik. -Membangkitkan nafsu makan. -Radang selaput lendir kandung kemih. -Sakit perttt. Kulit akar: -Disentri. -Mencret. RAMUAN DAN TAKARAN Radang Kerongkongan dan Bronkhitis Ramuan: Biji Bungli 1 gram Akar Manis 5 gram Kencur 7 gram Air 110 ml Cara pembuatan: Dibuat infus. Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Komposisi :
Oroksilin.
Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340
Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
http://www.iptek.net.id/ind/images/header1_01.gifhttp://www.iptek.net.id/ind/images/header1_03.gif
English Version
Bungur
(Lagerstroemia speciosa Pers.)
Sinonim :
L. reginae Roxb., L. flos-reginae Retz., L. loudoni T. B., Adanzbea glabra Lamk.
Familia :
lythraceae.
Uraian :
Bungur dapat ditemukan di hutan jati, baik di tanah gersang maupun di tanah subur hutan heterogen berbatang tinggi. Kadang-kadang, bungur ditanam sebagai pohon hias atau pohon pelindung di tepi jalan. Di Jawa, bungur dapat tumbuh sampai ketinggian 800 m dpl. Selain itu, bungur banyak ditemukan pada ketinggian di bawah 300 m. Pohon, tinggi 10-30 m. Batang bulat, percabangan mulai dari bagian pangkalnya, berwarna cokelat muda. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk oval, elips, atau memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar4-12 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam malai yang panjangnya 10-50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berbentuk bola sampai bulat memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna hijau, setelah masak menjadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap berbentuk pisau, berwarna cokelat kehitaman. . Bungur dapat diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: bungur (Melayu), bungur kuwal, bungur bener (Lampung), bungur tekuyung (Palembang). Jawa: bungur (Sunda), ketangi, laban, wungu (Jawa Tengah), bhungor, wungur (Madura). NAMA SIMPLISIA Lagerstroemiae speciosae Semen (biji bungur), Lagerstroemiae speciosae Cortex (kulit kayu bungur), Lagerstroemiae speciosae Folium (daun bungur).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Ekstrak kulit batang bungur pada konsentrasi 1-3 g/ml menunjukkan adanya daya antibakteri terhadap Eschericlzio coli clan Shigello sonznei. Sebagai pembanding, digunakan kloramfenikol base (Heriyanto, Fakultas Farmasi WIDMAN, 1992). Infus daun bungur (bunga putih) 10% dan 20% dengan takaran 5 ml/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah kelinci. Infus 40% dengan takaran sama tidak meningkatkan efek hipoglikemik. Sebagai kontrol, digunakan air suling. Cara uji dengan metode toleransi glukosa oral (Putu Pramitasari, FF UBAYA, 1992).
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN Bagian yang digunakan adalah biji, daun, dan kulit kayu. INDIKASI Biji bungur digunakan untuk pengobatan : tekanan darah tinggi. Kulit kayu digunakan untuk pengobatan :diare, disentri, dan kencing darah. Daun digunakan untuk pengobatan : kencing batu, kencing manis, dan • tekanan darah tinggi. CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, rebus kulit kayu sebesar dua jari, lalu air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, dapat digunakan biji untuk mengobati eksim. CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT Eksim Gongseng 5 g biji yang telah masak, lalu tumbuk sampai menjadi serbuk halus. Ke dalam serbuk tersebut, tambahkan 1/2 sendok teh minyak kelapa, lalu aduk sampai rata. Untuk pengobatan, oleskan ramuan tersebut pada bagian kulit yang terkena eksim. Diare Cuci kulit kayu sebesar 2 jari sampai bersih, lalu tumbuk sampai haaduk sampai rata. Selanjutnya, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Kencing manis Cuci 8 lembar daun bungur segar sampai bersih, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin saring, lalu minum sekaligus pada pagi hari. Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340
Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
http://www.iptek.net.id/ind/images/header1_01.gifhttp://www.iptek.net.id/ind/images/header1_03.gif
English Version
Bungur Kecil
(Lagerstroemia indicct L.)
Sinonim :
L. chinevsis L.
Familia :
lythraceae.
Uraian :
Biasanya, bungur kecil ditanam sebagai tanaman hias di taman dan di halaman rumah atau bisa ditemukan sebagai tumbuhan liar di tebing-tebing dan tepi hutan. Tanaman ini berasal dari Cina dan Korea. Perdu atau pohon kecil, tinggi 2-7 m, percabangan melengkung, pohon berwarna cokelat, halus dan agak mengilap. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun bentuknya elips atau memanjang, ujung tumpul, pangkal membaji, tepi rata, berwarna hijau tua, panjang 2-7 cm, lebar 1-4 cm. Bunga majemuk bentuk malai, panjang 10-50 cm, tepi mahkota bunga bergelombang, berwarna merah, putih, atau ungu, keluar dari ujung tangkai atau ketiak daun. Buahnya agak bulat, panjang 9-13 mm, lebar 8-11 mm. Bungur kecil dapat diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Bungur jepang. NAMA ASING Zi wei hua, tzu hui (C), crape myrtle (I). NAMA SIMPLISIA Lagerstroemiae indicae Radix (akar bungur kecil), Lagerstro miae indicae Flos (bunga bungur kecil ).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Akar rasanya agak pahit, sifatnya netral, astringen. Khasiat akar bungur kecil adalah merangsang proses sirkulasi, menghentikan perdarahan (hemostatis), antiradang, peluruh kencing (diuretik), dan menetralisir racun (detoksikan). Bunga, daun, dan kulit kayu berkhasiat sebagai pencahar (laksatif).
Pemanfaatan :
gunakan adalah akar, bunga, daun, dan kulit kayu. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu jemur sampai kering agar dapat disimpan dan digunakan, jika diperlukan. INDIKASI Akar bungur kecil digunakan untuk pengobatan:menghentikan perdarahan, seperti batuk darah, muntah darah, berak darah, luka berdarah, perdarahan sehabis melahirkan, radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice), perut busung (asites), kaki bengkak (edema), keracunan Tripterygium wilfordii, disentri, sakit perut sehabis melahirkan, sakit gigi, sakit kepala, dan keputihan. CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 g akar, lalu air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, rebus bahan segar secukupnya, lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian tubuh yang sakit. Selain itu, giling bahan kering sampai membentuk serbuk. Selanjutnya, bubuhkan serbuk tersebut ke tempat yang sakit, seperti patah tulang (fraktur), bisul, koreng, abses, eksim, dan radang payudara (mastitis).
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT Batuk darah, muntah darah, berak darah, dan perdarahan lainnya Rebus 30 g akar dalam 200 cc air bersih sampai tersisa 80 cc. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masingmasing 40 cc. Disentri Rebus 20 g daun atau akar dalam tiga gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari tiga kali, masing-masing 1/2 gelas. Disentri akut, hepatitis menular Cuci 15 g akar dan 15 g daun bungur kecil, lalu rebus dalam tiga gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya dan bagi menjadi dua bagian untuk dua kali minum, pagi dan sore hari. Setiap kali minum 1/2 gelas, dapat ditambah madu secukupnya. Bisul, koreng Keringkan akar atau sampai halus. Tambahkan arak putih secukupnya sampai berbentuk bubur kental, kemudian oleskan ke bagian tubuh yang sakit dan. balut dengan perban. Untuk obat yang diminum, rebus 30 g akar dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing 1/2 gelas. Eksim Cuci akar atau daun secukupnya sampai bersih, lalu rebus dalam air sampai mendidih (selama 15 menit). Dalam keadaan hangat, ramuan ini dapat dipakai untuk mencuci bagian tubuh yang terkena eksim. Catatan Ibu hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat ini karena dapat mengganggu perkembangan janin. Komposisi :
Daun mengandung decinine, decamine, lagerstroemine, lagerine, dihydroverticillatine, dan decodine. Akar mengandung sitosterol, 3,3',4-tri-o-methylellagic acid.
Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340
Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
http://www.iptek.net.id/ind/images/header1_01.gifhttp://www.iptek.net.id/ind/images/header1_03.gif
English Version
Buni
(Antidesma bunius (L.) Spreng.)
Sinonim :
Familia :
Euphorbiaceae
Uraian :
Pohon buah, tinggi 15-30 m. Pohon berbatang sedang ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, di Jawa tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.400 m dpi. Daun tunggal, bertangkai pendek, bentuknya. bulat telur sungsang sampai lanset, panjang 9-25 cm, tepi rata agak bergelombang, ujung meruncing, pangkal tumpul. Daun muda warnanya hijau muda, setelah tua menjadi hijau tua. Buni berumah dua, bunga dalam tandan, keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, biia masak menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk berbentuk jala. Daun muda rasanya sedikit asam, dapat disayur atau dimakan mentah sebagai lalab. Buah muda dirujak dengan buah lain, sedang yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan brandi, dibuat selai atau sirop. Daunnya oteh pembuat jamu disebut mojar, biasa dipakai untuk campuran ramuan jamu kesehatan. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.
Nama Lokal :
Barune, huni, h. gedeh, h. wera (Sunda), wuni (Jawa); Burneh (Madura), buni, katakuti, kutikata (Maluku); Bune tedong (Makasar); U ye cah (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kurang darah, darah kotor, Hipertensi, Jantung berdebar, Batuk; Ganguan pencerna
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, ranting dan buah. KEGUNAAN., - Kurang darah, darah kotor. - Tekanan darah tinggi. - Jantung berdebar. - Batuk, gangguan pencernaan. - Sifilis, kencing nanah. PEMAKAIAN: Untuk minum: 3G-50 buah masak atau 15-30 9 daun, rebus. Pemakaian luar. Daun dicuci bersih lalu digiling halus, bubuhkan pada luka sifilis atau bisul pada anak-anak. CARA PEMAKAIAN: 1. Darah tinggi : Buah buni yang telah masak sebanyak 30 butir dicuci bersih. Kunyah sampai halus, bijinya dibuang dan daging buahnya ditelan. Segera minum air hangat 1 cangkir. Lakukan 2-3 kali sehari. 2. Jantung berdebar. Buah buni yang telah masak sebanyak 25 buah, daun muda kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) sebanyak 6 lembar, daun sembung (Blumea balsam itera L.) sebanyak 10 tembar, kayu manis seukuran 1 jari, jahe sebesar 1/2 jari, gula enau 2 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 2 kali, setiap kali 1 gelas. 3. Kurang darah: Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, asam kawak sebanyak 2 jari, rimpang kunyit seukuran 3/4 jari, dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air minum dan 1 sendok makan madu, aduk sampai merata. Peras dan saring, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. dalam tandan, keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, bila masak menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk berbentuk jala. 4. Sifilis: Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, daun sambiloto (Andrographis panicubanyak 7 lembar, daun paria hutan sebanyak 10 lembar, daun pegagan (Centelia asiatica L.) 10 lembar, batang brotowali (Tinospora crispa L.) seukuran 1 jari, gula enau sebesar 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 4 gelas air bersih, rebus sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas. Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa asam. Peluruh keringat, hilangkan racun, hilangkan haus, meningkatkan sirkulasi darah. KANDUNGAN KIMIA: Kulit batang rasanya sepat, mengandung sedikit alkaloida yang beracun. Daun: Friedelin.
Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340
Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
http://www.iptek.net.id/ind/images/header1_01.gifhttp://www.iptek.net.id/ind/images/header1_03.gif
English Version
Cabai Merah
(Capsicum Annuum L.)
Sinonim :
-
Familia :
Solanaceae
Uraian :
Cabai berasal dari Amerika tropis, tersebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan. Di Indonesia, umumnya cabal dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan, hanya kadang-kadang menjadi liar. Perdu tegak, tinggi 1-2,5 m, setahun atau menahun. Batang berkayu, berbuku-buku, percabangan lebar, penampang bersegi, batang muda berambut halus berwarna hijau. Daun tunggal, bertangkai (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, peutulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, berbentuk bintang, berwarna putih, keluar dari ketiak daun. Buahnya buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, beutangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah. Biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan. Keanekaragaman jenis cabai merah cukup tinggi. Artinya, cabal merah memiliki beberapa varietas dan kultivar yang dibedakan berdasai-kan bentuk, ukuran, rasa pedas, dan warna buahnya. Cabal merah dapat diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: campli, capli (Aceh), ekiji-kiji, kidi-kidi (Enggano), leudeu (Gayo), lacina (Batak Karo), lasiak, lasina (Batak Toba), lada sebua (Nias), raro sigoiso (Mentawai), lado (Minangkabau), cabi (Lampung), cabe, lasinao (Melayu). Jawa: cabe, lombok, sabrang (Sunda), lombok, mengkreng, cabe (Jawa), cabhi (Madura), tabia (Bali): Nusa Tenggara: sebia (Sasak), saha, sabia (Bima), mbaku hau (Sumba), koro (Flores), hili (Sawu). Kalimantan: sahang (Banjar), rada (Sampit), sambatu (Ngaju). Sulawesi: rica (Mana-do), bisa (Sangir), mareta (Mongondow), malita (Gorontalo), lada (Makasar), ladang (Bugis). Maluku: manca (Seram), siri (Ambon), kastela (Buru), maricang (Halmahera), rica lamo (Ternate, Tidore), maresen (Kalawat), rihapuan (Kapaon), riksak (Sarmi), ungun gunah (Berik). NAMA ASING La chiao (C), spaanse peper (B), piment, guinea pepper,cayenne pepper, red pepper (I), poivre long (P), beisbeere, spanischer pfeffer (J). NAMA SIMPLISIA Capsici Fructus (buah cabai merah).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Cabai rasanya pedas, sifatnya panas. Buah berkhasiat stimulan, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh keringat (diaforetik), perangsang kulit, dan sebagai obat gosok.
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah buah dan daun. INDIKASI Buah digunakan untuk pengobatan : rematik, sariawan, sakit gigi, :influenza, dan meningkatkan nafsu makan. Getah daun muda digunakan untuk : mempermudah persalinan. CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, rebus atau keringkan 0,5-1 g buah, lalu haluskan sampai menjadi serbuk. Untuk pemakaian luar, rebus 0,5-1 g buah, lalu air rebusannya digunakan sebagai obat kompres. Selain itu, buah cabai dapat dicampur dengan bahan lain untuk obat gosok. Getah daun muda digunakan untuk pengobatan luka, bisul, dan sakit gigi.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT Rematik Seduh 10 g serbuk buah cabai merah dalam 1/2 gelas air panas. Aduk sampai rata dan diamkan beberapa menit. Hasil seduhannya dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit. Luka, bisul Oleskan minyak sayur pada beberapa helai daun cabai, lalu layukan di atas api kecil. Tempelkan daun cabai tersebut selagi hangat pada bagian kulit yang terluka.
Komposisi :
Buah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata.
Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340
Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
http://www.iptek.net.id/ind/images/header1_01.gifhttp://www.iptek.net.id/ind/images/header1_03.gif
English Version
Editor Sayiaf
0 komentar:
Posting Komentar